HartZPressButton

share,learn,share,learn.get motivated !

Renungan Hari ini. IM' ON THE LINE DUDE !

Belajar dari Ikan Sapu-sapu

Sumber: Tak Diketahui

Sudah satu minggu ini ikan sapu-sapuku meninggal

dunia. Sejak saat dia meninggalkan akuariumku, baru tiga

hari saja tidak dibersihkan, lumut pasti akan bermunuculan

di akuarium kesayanganku. Aku tidak ada waktu

untuk membersihkan lumut-lumut itu dan juga tidak ada

waktu untuk membeli ikan sapu-sapu yang baru.

Suatu hari kudapati lumut sudah memenuhi kaca bagian

dalam akuariumku. Aku berpikir, ini tidak bisa

dibiarkan. Keindahan ikan-ikan kokiku akan tersembunyi

jika lumut-lumut itu kurelakan tumbuh dengan

sehatnya menemani mereka. Ikan-ikan sapu-sapu,

bisa menjadi solusi untuk membantuku membersihkan

lumut- lumut itu. Sapu-sapu adalah ikan yang

makanan utamanya adalah lumut dalam akuarium atau

kolam ikan.

Di sela-sela sempitnya waktuku, sepulang kerja,

kuluangkan waktu untuk mampir ke toko ikan dekat

rumahku. Aku berkeliling mencari ikan hitam yang

tidak menarik dan berkulit kasar itu. Akhirnya kutemukan

satu ikan sapu-sapu yang tidak begitu suram

kulitnya, walaupun tetap tidak indah dipandang mata dan

tetap saja kulitnya akan kasar.

"Berapa Pak, harganya?" tanyaku pada si penjual ikan itu.

"Tujuh ratus lima puluh rupiah, Mbak," jawab si penjual itu.

Segera kusodorkan uang dan setelah itu langsung

kutapakkan kakiku menuju rumah. Ikan sapu-sapu itu lalu

aku cemplungkan ke dalam akuarium. Dengan sigap dan

bagai habis lepas dari kurungan ikan itu langsung

meliuk-liuk. Dan ... betapa senangnya dia menemukan

sebuah sisi kaca yang penuh dengan lumut. Ikan itu

langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut.

Tidak peduli dengan ikan-ikan kokiku yang seakan

sedang mengerumuni ikan sapu-sapu itu untuk berkenalan.

Lagi-lagi karena tidak ada waktu, ikan itu memang

hanya kucemplungkan dulu tanpa kubersihkan

akuariumnya. Pikirku weekend nanti pasti aku ada waktu.

Keesokan harinya, saat akan berangkat

ke kantor, kusempatkan menyapa ikan-ikan kokiku.

Wow, pagi ini mereka tampak begitu indah ....

Tapi bukankah memang ikan kokiku itu warnanya indah.

Ehhh ... tapi kok lain ya? Warnanya bukan saja indah,

tapi begitu bersinar. Terus kuamati ikan-ikan kokiku

dengan sirip mereka yang panjang bagaikan kain sutera

yang berkibar-kibar seolah ditiup angin.

Terus kuperhatikan mereka karena terlalu indah bagiku

untuk kutinggalkan.

Saat pandanganku tertuju di pojok akuariumku,

ada seekor ikan hitam yang tidak bersinar sama sekali.

Dia seolah sedang menepi dalam dunianya sendiri dan

takut untuk bergabung dengan koki-koki indah itu.

Aku tersadar .... Ya, ikan-ikan kokiku terlihat begitu indah

dan bersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah,

tetapi keadaan di sekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat

kaca akuariumku buram

sudah lenyap! Ya, lenyap! Kaca akuariumku kembali

bening sehingga ikan-ikan indahku terlihat semakin indah.

Ikan yang tidak menarik yang kubeli kemarin dengan

harga murah itu telah melahap habis lumur-lumut itu.

Memang untuk itulah ikan itu kubeli, tetapi aku tidak tahu

akan mendapat ketakjuban yang luar biasa seperti ini.

Kupandangi kembali ikan hitam yang sedang menyendiri

itu. Dia yang tidak menarik itu telah membuat sesuatu

yang indah untukku pagi ini.

Ikan sapu-sapu sangatlah tidak menarik. Dia tidak

punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan.

Harganya pun sangat murah.

Tetapi, TUHAN memberikan kelebihan luar biasa pada dia.

Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu

kotor menjadi bening kembali. Itulah yang membuat

ikan sapu-sapu begitu dicari-cari oleh siapa saja yang

ingin akuarium atau kolam ikannya terbebas dari lumut.

Aku ingat diriku. Begitu banyak protesku pada TUHAN

karena merasa aku tidak memiliki kelebihan dari segala

sisi. TUHAN memakai ikan kecil itu untuk menyadarkan

aku, "KU-ciptakan dirimu bukan untuk hal yang tidak

berguna. Kau ada di dunia ini karena kau berarti

bagi-KU, untuk melakukan hal-hal besar bagi-KU!"

Aku masih terpaku di depan akuariumku. Aku masih

menatap ikan kecil yang tidak menarik itu. Aku seperti

menatap diriku. Hari ini TUHAN memberikan aku

pelajaran indah dari seekor ikan. Hari ini, TUHAN tidak

ingin aku semakin tenggelam dalam pencarian arti hidupku

di dunia ini.

Aku berarti bagi-NYA, aku berharga bagi-NYA.

Dalam pandangan mata aku memang tidak semenarik

mereka yang ada di sekelilingku, tetapi ada hal istimewa

yang TUHAN berikan padaku, dan aku yakin itu akan

jadi berkat bagi banyak orang, karena TUHAN

yang menganugerahkannya. Aku beranjak dari

depan akuariumku. Jam di tanganku sudah

menunjukkan waktu untuk segera berangkat

ke kantor. Semangatku menapaki hari-hari ke depan

kembali menyala. Kuucapkan syukur untuk semua

pelajaran indah ini.

Terima kasih TUHAN! Terima kasih ikan sapu-sapuku!

Mungkin bahasa nya sedikit agak berbau nasrani,tapi saya bukan melihat dari segi agama.makna dari tulisan yang saya temukan di lounge donatur kaskus ini membuat saya merenungi hidup ini.
jika anda berfikir anda adalah orang terpojok yang di analogikan bagai ikan sapu sapu.tenang,tuhan menciptakan kita dengan berbagai kelebihan dan tinggal bagaimana kita untuk menemukan dan mengembangkan kelebihan itu agar bisa berguna bahkan di sadari menjadi sebuah elemen penting dalam setiap hidup orang :)

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar



 

Grafiti